Sifat Komutatif Asosiatif dan Distributif pada Operasi Hitung & Contohnya

36

Secara umum terdapat 3 sifat pada operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) bilangan di ilmu matematika, yaitu: sifat komutatifsifat asosiatif, dan sifat distributif. Untuk mempermudah pembelajaran tingkat pendidikan dasar, sehingga lebih banyak menggunakan bilangan bulat dalam belajar matematika. Berikut dijelaskan mengenai pengertian sifat-sifat operasi hitung pada bilangan dan contohnya.

Artikel terkait: Pengertian Bilangan Bulat (ℤ); Angka Nol, Positif dan Negatif


1. Sifat Komutatif (Pertukaran)

1.1 Pengertian Sifat Komutatif

Sifat komutatif adalah sifat operasi hitung terhadap 2 bilangan yang memenuhi pertukaran letak antar bilangan sehingga menghasilkan hasil yang sama. Sifat komutatif juga disebut dengan hukum komutatif. Sifat komutatif dapat dirumuskan sebagai berikut,

a + b = b + a = c

a dan b adalah 2 bilangan yang dioperasikan
c adalah hasil dari operasi hitung

Keterangan: operasi hitung yang memenuhi sifat komutatif menghasilkan hasil yang sama, walaupun letak bilangan yang dihitung saling ditukarkan.

1.2 Sifat Komutatif pada Bilangan & Contohnya

Operasi hitung pada bilangan yang memenuhi sifat komutatif adalah penjumlahan dan perkalian.

1.2.1 Sifat Komutatif pada Penjumlahan

Sifat komutatif pada operasi penjumlahan dapat dirumuskan sebagai berikut,

a + b = b + a = c

Contoh:

2 + 3 = 3 + 2 = 5
karena 2 + 3 = 5 dan 3 + 2 = 5

7 + 6 = 6 + 7 = 13
karena 7 + 6 = 13 dan 6 + 7 = 13

1.2.2 Sifat Komutatif pada Perkalian

Sifat komutatif pada operasi perkalian dapat dirumuskan sebagai berikut,

a × b = b × a = c

Contoh:

3 × 4 = 4 × 3 = 12
Karena 3 × 4 = 12 dan 4 × 3 = 12

5 × 2 = 2 × 5 = 10
Karena 5 × 2 = 10 dan 2 × 5 = 10

1.2.3 Sifat Komutatif tidak berlaku pada Pengurangan dan Pembagian

Sifat komutatif tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian bilangan bulat, karena hasil pertukaran bilangan terhadap operasi tersebut tidak menghasilkan nilai yang sama.

Contoh:

7 - 3 = 4 tidak sama dengan 3 - 7 = (-4)

8 : 2 = 4 tidak sama dengan 2 : 8 = 0,25


2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)

2.1 Pengertian Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif adalah sifat operasi hitung terhadap 3 bilangan menggunakan bantuan pengelompokan 2 bilangan dengan tanda kurung dan apabila pengelompokan ditukarkan hasil tetap sama. Sifat asosiatif juga disebut dengan hukum asosiatif. Sifat asosiatif dapat dirumuskan sebagai berikut,

(a + b) + c = a + (b + c) = d

a, b, dan c adalah bilangan yang dioperasikan
d adalah hasil operasi bilangan

Keterangan: operasi hitung yang memenuhi sifat asosiatif menghasilkan nilai yang sama, walaupun tanda kurung (pengelompokan) ditukarkan.

2.2 Sifat Asosiatif pada Bilangan & Contohnya

Operasi hitung pada bilangan yang memenuhi sifat asosiatif adalah penjumlahan dan perkalian.

2.2.1 Sifat Asosiatif pada Penjumlahan

Sifat asosiatif pada operasi penjumlahan dapat dirumuskan sebagai berikut,

(a + b) + c = a + (b + c) = d

Contoh: 

(1 + 2) + 3 = 1 + (2 + 3) = 6
karena

  • (1 + 2) + 3 = 3 + 3 = 6
  • 1 + (2 + 3) = 1 + 5 = 6

2.2.2 Sifat Asosiatif pada Perkalian

Sifat asosiatif pada operasi perkalian dapat dirumuskan sebagai berikut,

(a × b) × c = a × (b × c) = d

Contoh:

(2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4) = 24

karena

  • (2 × 3) × 4 = 6 × 4 = 24
  • 2 × (3 × 4) = 2 × 12 = 24

2.2.3 Sifat Asosiatif tidak berlaku pada Pengurangan dan Pembagian

Sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian karena pertukaran pengelompokan bilangan mengubah hasil akhir dari operasi 3 bilangan yang dihitung.

Contoh :

(8 - 4) - 2 = 4 - 2 = 2 tidak sama dengan 
8 - (4 - 2) = 8 - 2 = 6

(24 : 6) : 2 = 4 : 2 = 2 tidak sama dengan
24 : (6 : 2) = 24 : 3 = 8


3. Sifat Distributif (Penyebaran)

3.1 Pengertian Sifat Distributif

Sifat distributif adalah sifat operasi hitung dengan 2 operasi hitung yang berbeda, salah satu operasi hitung berfungsi sebagai operasi penyebaran dan operasi lainnya digunakan untuk menyebarkan bilangan yang dikelompokkan dalam tanda kurung. Sifat distributif juga disebut dengan hukum distributif. Sifat distributif dapat dirumuskan sebagai berikut,

a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d

Rumus di atas disebut distributif perkalian terhadap penjumlahan
a adalah bilangan yang didistribusikan
b dan c adalah bilangan yang dikelompokkan
d adalah hasil operasi hitung

3.2 Jenis Sifat Distributif Bilangan dan Contohnya

3.2.1 Distributif perkalian terhadap penjumlahan

Sifat distributif perkalian terhadap operasi penjumlahan dapat dirumuskan sebagai berikut,

a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d

Contoh:

2 × (3 + 4) = (2 × 3) + (2 × 4)
= 6 + 8
= 14

Ini sama dengan

2 × (3 + 4) = 2 × 7
= 14

3.2.2 Distributif perkalian terhadap pengurangan

Sifat distributif perkalian terhadap operasi pengurangan dapat dirumuskan sebagai berikut,

a × (b - c) = (a × b) - (a × c) = d

atau

a × (b - c) = (a × b) + (a × (-c)) = d

Contoh Cara 1:

3 × (4 - 2) = (3 × 4) - (3 × 2)
= 12 - 6
= 6

Ini sama dengan

3 × (4 - 2) = 3 × 2
= 6

Contoh Cara 2:

3 × (4 - 2) = 3 × (4 + (-2))
= (3 × 4) + (3 × (-2))
= 12 + (-6)
= 12 - 6
= 6

Ini sama dengan

3 × (4 - 2) = 3 × 2
= 6

Catatan: Cara kedua menghasilkan perhitungan yang lebih panjang, namun cara kedua dapat mempermudah perhitungan soal-soal yang lebih rumit.

Kontributor: Aisyah Putri (Pemeriksa)

Tutorial lainnya: Daftar Isi Pelajaran Matematika


Sekian artikel "Sifat Komutatif Asosiatif dan Distributif pada Operasi Hitung & Contohnya". Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya untuk share dan juga menyukai halaman Advernesia. Terima kasih…

36 DISKUSI PEMBACA

  1. KARENA PENJELASAN INI SAYA JADI TAU SEDIKIT MATEMATIKA
    BUAT TEMAN TEMAN AYOO BACA PENJELASAN INI KARENA SANGAT MUDAH DIMENGERTI

    NAMA ML:Evos_Reyvand@
    PANGKAT:EPIC3

    • Terima kasih Reyvand Fewindro Sagala atas review dan dukungannya 🙂
      Wah mantap udah EPIC3 ...

    • Hai Fahri Fahmi, pengerjaannya biasa sama seperti artikel di atas
      Hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian
      (a + b) + c = a + (b + c) = d
      (e × f) × g = e × (f × g) = h
      Semoga membantu 🙂

    • Hai Dadang, untuk pengurangan "tidak" berlaku operasi asosiatif maupun komutatif, itu berlaku jika bentuk pengurangan diubah ke penjumlahan
      a - b - (-c) = a + (-b) + c
      Semoga membantu 🙂

    • Hai Ocinrms itu namanya sifat "distributif perkalian"
      Teknik ini juga disebut perluasan kurung (expansion of bracket)
      Semoga membantu 🙂

    • Hai Sela sifat distributif pada pembagian dapat berlaku hanya berlaku jika bilangan yang dibagi berada dalam kurung
      Misalnya (disebut juga expansion of bracket)
      Contoh (8 + 2) : 2 = (8 : 2) + (2 : 2) = 4 + 1 = 5 Benar
      Dan tidak berlaku jika yang menjadi pembagi adalah angka dalam kurung
      Contoh 8 : (2 + 2) = (8 : 2) + (8 : 2) = 4 + 4 = 8 Salah
      Ini terjadi karena sifat komutatif dan asosiatif tidak berlaku pada operasi pembagian
      Semoga membantu 🙂

  2. saya ali ayman dari 6a sdit nurul yakin atas keterimakasih tentang komutatif,asosiatif dan distributif saya jadi tau apa kegunaannya terimakasih bu 🙂 🙂 🙂

  3. Makasih Kak, Artikelnya mantap banget deh^^
    Aku Jadi Ngerti sifat komutatif, asosiatif, & Distributif Untuk Ulangan..
    Thanks Banget Ya Kak! :3

  4. Mungkin anda salah ketik pada 2.2.3 Sifat Asosiatif tidak berlaku pada Pengurangan dan Pembagian
    Sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi "perkalian" dan pembagian karena pertukaran pengelompokan bilangan mengubah hasil akhir dari operasi 3 bilangan yang dihitung. Ada tanda "perkalian" seharusnya "pengurangan". terima kasih.

    • Advernesia menggunakan silabus International IGCS Certification (materi yang sebaiknya dipahami untuk umur 14-16)
      Di sekolah, ini biasanya digunakan di kelas 3 4 5 6 kak
      Semoga membantu 🙂

Ayo Berdiskusi Bersama! Belajar Lebih Indah dengan Saling Membantu :)

Tulis komentar
Masukkan nama Anda